HUBUNGAN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN KEJADIAN RESIKO BBLR DI PUSKESMAS MARTAPURA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.54004/jikis.v10i2.90Keywords:
Ibu Hamil, Anemia, Risiko BBLRAbstract
Pendahuluan: Anemia ibu hamil dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin, juga terjadinya abortus, partus lama, sepsis puerperalis, kematian ibu dan janin, meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, asfiksia neonatorum dan prematuritas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Martapura Timur. Metode: Penelitian ini bersifat korelasi yaitu menganalisis adanya hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di Puskesmas Martapura Timur. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia berjumlah 60 orang, sampel semua populasi. Penelitian dengan melihat ibu hamil dengan anemia dan melakukan pengukuran taksiran Berat Badan Janin di Puskesmas Martapura Timur. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil anemia mayoritas pada ibu hamil yang mengalami anemia sedang berjumlah 25 orang (42%), Taksiran Berat Janin (TBJ) pada masa kehamilan mayoritas pada TBJ yang mengalami risiko BBLR berjumlah 40 orang (67%). Analisis antar variabel dilakukan dengan uji statistik Chi-square didapati dengan nilai р value 0,004. Kesimpulan: Ada hubungan antara ibu hamil anemia dengan kejadian risiko BBLR di Puskesmas Martapura Timur. Saran: Disarankan kepada ibu hamil untuk dapat memerhatikan intake nutrisi yang adekuat agar anemia pada ibu hamil tidak terjadi sehingga risiko terjadinya BBLR dapat dihindari.
References
Andria, 2017; Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi BBLRdi RSUD Rokan Hulu Tahun2017 https://journal.upp.ac.id/index.phn/akb
Associated with a Higher Risk for Preeclampsia and poor Perinata loutcomein Kassal a Hospital , easte m sudan . BM C Researc h Notes . 4 (1-5) .
Ekmawanti,2016; Hubungan Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di puskesmas Tirawuta Kolaka Timurhttp://repository.poltekkes.kdi.ac.id
Gardosi, J., Madurasinghe, V., Williams, M., Malik, ., Francis,A. (2013) Maternal and Fetal Risk Factors For Stillbirth: Population Based Study.
Karasahin et al. (2012). Maternal Anemia and Perinatal Outcome. http://www. Perinataljoumal.com/ journal files/pd.071.pdf
Kushari, Supeni (2012). Growth Faltering pada Bayi di Kabupaten lndramayu Jawa Barat". Jurusan Gizi, Fakultas Kesehatan.
Arisman (2014). Gizi Da/am Daur Kehidupan. Jakarta: EGG.As'ad, (2013). Pertumbuhan dan Perkembangan anak. Jakarta:EGC. Budwiningtjastuti, Desi, (2012).Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Cunningham, E.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilsrap, L.C.,Haunt, J.C., Wenstrom, K.D. (2012). Obstetri Williams. Edisi ke-21. EGC. Jakarta.
Depkes RI (2013). Pedoman Pelayanan Antenatal. Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. Jakarta.
Depkes RI (2015). Penyakit penyebab kematian bayi bare lahir (neonatal) dan sistem pelayanan kesehatan yang berkaitan di Indonesia. Jakarta: Depkes RI,.
Fatmah (2012). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Gizi FKM UI.
Kemenkes RI. (2015). Modul Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah untuk Bidan di Desa. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Monica Mellya Setia Jelita, Zubaidah Zubaidah, Susanaria Alkai
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.