Penerapan Terapi Bladder Training dalam Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Pada Pasien Post Operasi Benigna Prostate Hyperplasia

Authors

  • Zakariyati Zakariyati Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia, Makassar, Indonesia
  • Lamasahuddin Lamasahuddin Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia, Makassar, Indonesia
  • Edy Supardi Iinstitut ilmu kesehatan Pelamonia
  • Iismayanti Iismayanti Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia, Makassar, Indonesia
  • Nur Hijrah Tiala Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia, Makassar, Indonesia
  • Anggraeni Karisma Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54004/join.v2i2.153

Keywords:

bladder training, eliminasi, post operasi, benigna prostate hyperplasia

Abstract

Pendahuluan: Benigna Prostate Hyperplasia (BPH) merupakan suatu penyakit pembesaran prostat, yaitu pembesaran ukuran sel yang diikuti dengan penambahan jumlah sel. BPH dapat menyebabkan gangguan eliminasi urin sehingga lazimnya prosedur yang umum dilakukan pada pasien BPH adalah Transurethal Resection of The Prostate (TURP). Gangguan eliminasi merupakan salah satu keluhan yang sering dialami pada pasien pasca TURP sehingga perlu dilakukan terapi bladder training untuk membantu mengembalikan fungsi optimal kandung kemih.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penerapan terapi bladder training dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi pada pasien post operasi BPH.

Metode: Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dua partisipan mendapatkan penerapan bladder training, pengumpulan data melalui wawancara dan lembar observasi

Hasil: Hasil pengkajian pada kedua pasien, ditemukan adanya keluhan yang sama seperti dribbling dan kurang mengenali sensasi berkemih. Setelah dilakukan penerapan bladder training didapatkan hasil kedua pasien mampu mengenali berkemih pada bladder training ketiga dan keempat.

Kesimpulan: Terapi bladder training yang dilakukan selama 7 kali sehari dengan mengklem kateter selama 1 jam mampu memberikan efek yang positif pada kedua pasien karena pasien sudah mampu mengenali sensasi berkemih,

Saran: diharapkan perawat untuk secara konsisten menerapkan latihan bladder training pada pasien pasca operasi BPH untuk meningkatkan fungsi kemih mereka

References

American Urology Association, A., 2018. AUA Guideline BPH Surgery In Guidelines. 2018. https://www.auanet.org/guidelines/benignprostatic-hyperplasia/lower-urinary-tract-symptoms-(2018)

Chen, J., Wang, X., & Zhang, J., 2020. The effect of morning bladder training on urinary incontinence after transurethral resection of the prostate: A meta-analysis. Medicine, 99(10), e9340.

Elmansy, H. M., El-Tabey, N. A., & El-Assal, A. A., 2015. Early versus delayed bladder training after transurethral resection of the prostate: A prospective randomized study. Journal of Urology, 193(2), 440-444.

Ganong., 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Ed 24). EGC.

Global Burden of Disease., 2013. Benign prostatic hyperplasia (BPH). Retrieved from http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf

Haryanto, H., & Rihiantoro, T., 2016. Disfungsi Ereksi Pada Penderita Benign Prostate Hyperplasia. Jurnal Keperawatan, 7(2), 286–294.

Hidayat., 2015. Kebutuhan Dasar Manusia (Jilid 2). Salemba Medika.

Ikatan Ahli Urologi Indonesia., 2017. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Retrieved from http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf

Kim, S. H., Lee, J. H., & Park, S. C., 2018. Effect of morning bladder training on urinary incontinence after transurethral resection of the prostate: A randomized controlled trial. Journal of Urology, 200(1), 134-139.

Madjid, Abdul., 2013. Asuhan keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan (A. Wijaya (ed.); Cetakan Ke). CV.Trans Info Medika.

Muhamad Wildan, A., Sakti Wirotomo, T., & Rofiqoh, S. 2021. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Literature Review : Pengaruh Tekhnik Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Operasi Benigna Prostat Hyperplasia. Seminar Nasional Kesehatan, 2021.

Nurhasanah, T. N., & Hamzah, A. H., 2017. Bladder Training Berpengaruh Terhadap Penurunan Kejadian Inkontinensia Urin Pada Pasien Post Operasi Bph Di Ruang Rawat Inap Rsud Soreang. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 5(1), 79–91. https://doi.org/10.32668/jitek.v5i1.83

Ozturk, B., Ozturk, O., & Yilmaz, M., 2017. The effect of early bladder training on urinary incontinence after transurethral resection of the prostate: A randomized controlled trial. Urology, 100, 123-127.

Pratiwi, D., Yulianti, R., & Utami, E. 2017. Pengaruh Bladder Training terhadap Inkontinensia Urin pada Pasien Post Operasi BPH Transurethral Resection of the Prostate (TURP). Jurnal Keperawatan, 10(2), 122-128.

Rumkit Pelamonia., 2022. Data rekam medik RS TK II Pelamonia Makassar.

Septian, D., Wulandari, D., & Agustina, R., 2020. Pengaruh Pelatihan Otot Dasar Panggul terhadap Inkontinensia Urin pada Lansia. Jurnal Geriatri dan Gerontologi Indonesia, 11(1), 24-30.

Shabrini, D., & Ismonah, R., 2015. Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Operasi Transurethral Resection of Prostate (TURP) dengan Inkontinensia Urin. Jurnal Ners, 8(1), 51-58.

Susanto, A., Soewondo, P., & Gunawan, S., 2021. Benign Prostatic Hyperplasia: Current and Future Management. Urologia Indonesia, 42(2), 83-90.

Tarwoto, Wartonah., 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan (5th ed.).

Zamri, A., 2019. Diagnosis dan Penatalaksanaan Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS). 7, 151-160.

Published

2024-03-27

How to Cite

Zakariyati, Z., Lamasahuddin, L., Supardi, E., Iismayanti, I., Hijrah Tiala, N. ., & Karisma, A. . (2024). Penerapan Terapi Bladder Training dalam Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Pada Pasien Post Operasi Benigna Prostate Hyperplasia . JoIN : Journal of Intan Nursing, 2(2), 14-19. https://doi.org/10.54004/join.v2i2.153