HUBUNGAN DIET RENDAH SERAT DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI PADA DEWASA

Authors

  • Nisa Dewanti Program Studi Profesi Ners, Poltekkes Kerta Cendekia, Sidoarjo, Indonesia
  • Meli Diana Program Studi Diploma III Keperawatan, Poltekkes Kerta Cendekia, Sidoarjo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54004/jikis.v12i2.254

Keywords:

aktivitas fisik, dewasa, diet rendah serat, hipertensi

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi disebut juga sebagai “the silent killer” karena pada awal perkembangan penyakit ini tidak menunjukkan gejala sehingga masyarakat tidak menyadarinya. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini antara lain faktor genetik, meningkatnya usia, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, diet rendah serat, dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan diet rendah serat dan tingkat aktivitas fisik dengan angka kejadian hipertensi pada dewasa. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan mengukur hubungan diet rendah erat dan aktivitas fisik terhadap angka kejadian hipertensi pada usia dewasa pada salah satu desa di Kota Kediri (n=49). Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan tekanan darah. Data dianalisis dengan uji korelasi Fisher’s Exact Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan diet rendah serat dengan angka kejadian hipertensi (p = 0,003) dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dengan angka kejadian hipertensi (p=0,000). Kesimpulan: Hubungan yang signifikan didapatkan antara kebiasaan diet rendah serat dan tingkat aktivitas fisik dengan angka kejadian hipertensi di usia dewasa. Saran: Penting memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang manfaat diet tinggi serat dan aktivitas fisik untuk mencegah terjadinya hipertensi di usia dewasa.

References

Alpsoy, S. (2022) “Exercise and Hypertension,” Advances in Experimental Medicine and Biology, 1228, pp. 153–167. doi: doi: 10.1007/978-981-15-1792-1_10.

Arum, Y. T. G. (2019) “Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun),” Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), pp. 84–94.

Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (2023) “Prevalensi, Dampak, serta Upaya Pengendalian Hipertensi & Diabetes di Indonesia,” Kementerian Kesehatan, pp. 1–2. Available at: https://drive.google.com/file/d/1RGiLjySxNy4gvJLWG1gPTXs7QQRnkS--/view.

Cholifah, N. and Sokhiatun, S. (2022) “Pengaruh Diet Tinggi Serat Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi,” Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 13(2), pp. 412–420. doi: 10.26751/jikk.v13i2.1541.

Diana, M. et al. (2022) “Family Support, Motivation, and the Attendance Level of the Patients With the Chronic Non-Communicable Disease in the Chronic Disease Management Program (Prolanis),” Nurse and Holistic Care, 2(1), pp. 1–9. doi: 10.33086/nhc.v2i1.2772.

Dropulich, S. (2020) Low fibre diet can cause high blood pressure, international study finds, Monash Science.

Harahap, R. A., Rochadi, R. K. and Sarumpae, S. (2018) “Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Dewasa Awal (18-40 Tahun) Di Wilayah Puskesmas Bromo Medan Tahun 2017,” Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 1(2), pp. 68–73. doi: 10.24912/jmstkik.v1i2.951.

Jama, H. A. et al. (2024) “Recommendations for the Use of Dietary Fiber to Improve Blood Pressure Control,” Hypertension, 81(7). doi: https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.123.22575.

Kemenkes RI (2024) Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Jakarta.

Khasanah, D. N. (2022) “the Risk Factors of Hypertension in Indonesia (Data Study of Indonesian Family Life Survey 5),” Journal of Public Health Research and Community Health Development, 5(2), p. 80. doi: 10.20473/jphrecode.v5i2.27923.

Meher, M., Pradhan, S. and Pradhan, S. R. (2023) “Risk Factors Associated With Hypertension in Young Adults: A Systematic Review,” Cureus, 15(4). doi: 10.7759/cureus.37467.

Nepali, P. et al. (2022) “Hypertension and The Role of Dietary Fiber,” Current Problems in Cardiology, 47(7). doi: https://doi.org/10/1016/j.cpcardiol.2022.101203.

P2PTM Kemenkes RI (2021) Faktor Resiko Hipertensi.

Ramdhika, M. R. et al. (2023) “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota PadangHubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota Padang,” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 19(1), p. 91. doi: 10.24853/jkk.19.1.91-97.

Trinyanto, E. (2014) Pelayanan Keperwatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

UPK Kemenkes RI (2024) 6 Manfaat Aktivitas Fisik.

Utari, S. et al. (2021) “Hubungan Tingkat Kecukupan Lemak Dan Serat Dengan Hipertensi Pada Lanjut Usia Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Lampung Tahun 2021,” Jurnal Gizi Aisyah, 4(2), pp. 1–5. Available at: http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/JGA/article/view/Kecukupanlemakafis.

WHO (2021) Noncommunicable Disease.

WHO (2023) Hypertension. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension (Accessed: November 29, 2024).

Widyawati (2021) Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, dan Stroke, Sehat Negeriku.

Published

2024-12-23

How to Cite

Dewanti, N., & Diana, M. . (2024). HUBUNGAN DIET RENDAH SERAT DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI PADA DEWASA. Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, 12(2), 98-102. https://doi.org/10.54004/jikis.v12i2.254